Sosok Masa Lalu
Aku tidak pernah tau akan ada sosok
masa lalu yang datang kembali. Beruntungnya aku sudah memilih damai dengan
keadaan terdahulu. Aku tidak pernah bisa secara permanent untuk menghapus
seseorang dalam hidup, sejahat apapun orang itu. Mengikhlaskan segala yang
terjadi, mungkin itu yang sedang aku terapi. Pikirku untuk mengutuk tapi tidak
punya kendali. Semua hanya akan sia-sia jika aku terus bersungut emosi melampiaskan
ke sana kemari. Hanya buang-buang energi. Aku juga
mengerti bahwa tak pernah ada yang bisa aku prediksi perihal datang dan pergi.
Butuh waktu cepat untuk kembali
bercengkerama dengan sosok lama. Kita menjadi penuh tawa, jelasnya menertawakan
kebodohan yang sudah dilewati. Mungkin sampai saat ini aku masih
terheran-heran, bagaimana bisa? Tapi semua benar adanya. Kita menjadi pribadi
yang mencoba saling mengerti, tidak masalah jika mengungkit masa lalu, kita
sama-sama tahu bahwa itu menjadi pengalaman yang bisa memperteguh diri. Tidak mempermasalahkan
perihal apapun, hanya saja sedang menikmati waktu dengan orang yang tepat dalam
satu frekuensi.
Tanpa ada harapan untuk mungkin
bisa kembali. Menjadi teman baik sudah cukup dalam jangkauan kami, jika
mengingat kenangan buruk yang pernah terjadi. Merasa nyaman untuk bertukar
cerita, atau hanya menumpahkan kekesalan yang ada. Semua masih aman terkendali.
Kataku kepada diriku sendiri “Aku
tidak perlu terbawa pakai hati”, semoga akan seperti itu.
Komentar
Posting Komentar