[Resensi Buku] Srimenanti


Judul Buku Srimenanti. Penulis Joko Pinurbo. Penerbit Gramedia. Tahun Terbit 2019. Jumlah Halaman 138 hlm.


Novel pertama tidak menghilangkan khas Jokpin –Joko Pinurbo, yang memang selalu berdampingan dengan puisinya. Bagiku, banyak pengetahuan yang bisa diambil dalam buku ini. Pengetahuan bahwa puisi tidak hanya sekadar untaian kata lebay, seperti kebanyakan orang awam bilang. Tapi puisi lebih dari itu, menggambarkan perasaan yang ingin diletakan menjadi bait-bait indah, pemaknaan yang sangat melebar tergantung perspektif pembaca, dan dapat memberi efek atau reaksi yang berbeda-beda. Pengetahuan untuk lebih mengenal tokoh-tokoh sastra yang dapat dijumpai di dunia nyata. Pengetahuan, bahwa sastra berkorelasi baik dengan lukisan.

Srimenanti, judul novel yang juga menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Seorang pelukis muda yang handal, dan mengerti juga tentang dunia puisi. Srimenanti diperkenalkan dengan tokoh Saya yang juga tokoh utama dalam cerita -yang sepertinya itu adalah Jokpin. Mereka dipertemukan secara resmi oleh kedua kawan mereka yang sedang menggarap sebuah proyek kolaborasi antara lukisan dan puisi. Jokpin sangat menyukai puisi “Pada Suatu Hari Pagi” karya Sapardi Djoko Damono. Baginya, puisi itu membuat dia kesurupan, dihantui, hingga berjalan tak sadar menabrak tiang listrik.

Lalu Srimenanti memberikannya pertanyaan tentang pendapatnya perihal misteri puisi yang bisa menimbulakan efek yang berbeda-beda kepada pembaca. Ada yang merasa sedih dan nyeri sehabis membacanya, ada juga yang merasa plong, lega. Dari sana, Jokpin mencari lebih dalam informasi kepada beberapa orang, salah satunya Aan Mansyur, dibantu oleh Faisal Oddang dan Shinta Febriany, dan menemukan jawaban yang tentu saja membuat pembaca sadar betul bahwa puisi bukan hal yang sembarangan.

Dalam buku ini, terdapat 24 penggalan puisi, kebanyakan puisi yang dikarang oleh Jokpin sendiri tentunya. Penggalan yang diambil sangat selaras dengan alur cerita. Saat membaca beberapa penggalan tersebut, ada yang membuat aku bahagia, atau turut ikut sedih, dan bisa jadi emosi. Aku sadar dan menyetujui bahwa puisi memang kata-kata yang memberikan efek luar biasa dan entah bersenyawa dengan apa.

Tutur kata yang ditulis Jokpin dalam novel sangatlah indah dan membuat pembaca berpikir serta menebak jalannya cerita akan seperti apa. Novel ini menceritakan dua karakter utama sekaligus. Dengan jumlah halaman novel yang termasuk tidak tebal ini, Srimenanti adalah sebuah karya fiksi yang padat dan juga berisi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Aku Seegois Ini?

Perasaan Semu

SayHay