Pertemuan Baru
Sudah hari kesepuluh. Hari kedua, aku puasa.
Hari yang cerah, tanpa hujan. Alhamdulilah.
Sebelum berganti hari. Aku mau bercerita tentang pertemuan. Entah kenapa, aku adalah pribadi yang mudah sekali dekat dengan orang lain. Selalu merasa bisa beradaptasi dengan baik. Sejujurnya, aku sendiri masih belum tau apa ini keuntungan atau malah bisa jadi sebaliknya. Karena kadang, sikap yang humble itu juga bisa menjadi masalah, seperti "mudah ditipu". Terlalu mudah percaya dan selalu berpikir husnudzon sama orang lain emang gitu resikonya. Ah semoga dijauhkan dari orang-orang yang gemar berbohong.
Beruntungnya, hari ini aku dipertemukan dengan seseorang yang bisa dibilang satu isi kepala. Langsung dapet aja gitu chemistrynya. Padahal tidak saling kenal sebelumnya, tidak juga saling tau, tapi berbincang kesana-kemari seperti bertemu teman lama. Kalian sering kaya gitu enggak sih? Bisa dibilang, aku sering.
Parahnya, padahal kenal baru sehari dua hari, tapi kita sudah bisa ngobrol sampai larut malam menceritakan segala sesuatu yang seakan-akan aku pengen dia tau. Orang asing menjadi tempat terasik untuk bercerita. By the way, di sini aku tidak menjelaskan gender ya. Laki-laki atau perempuan itu sama saja. Tapi sayangnya kalau laki-laki dengan perempuan mungkin pendekatannya lebih ke arah yang lain (mungkin). Tapi kalau sama-sama perempuan, ini adalah sebuah keuntungan untuk bisa saling memahami.
Kalau aku pikir-pikir lagi, itu adalah sebuah pertemuan baru yang sangat luar biasa. Memberi kepercayaan menjadi teman. Menjaga jarak agar menjadi dekat. Berbuat baik tanpa berpikir akan diperlakukan baik juga atau tidak. Ah bersyukur tiada henti. Takdir Allah memang tidak boleh diragukan.
Komentar
Posting Komentar