Closing
Berakhir sudah. Ramadhan telah pergi dan esok akan berganti dengan Hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan yang ditunggu-tunggu.
Malam ini, gema takbir memenuhi langit berbintang. Tabuhan beduk terdengar menggemparkan ruangan berpenghuni. Serta, kembang api yang menyala warna-warni atau suara gesekan spatula dengan kuali. Aku ucapkan syukur berulang kali. Tak kuat rasanya untuk menahan tangis. Menyambut bahagia hari raya dan menyadari akan ada kepergian yang mengiringi.
Aku jadi teringat, dulu aku selalu menjadi satu-satunya yang tidak pernah meneteskan air mata, lalu menatap heran orang-orang di sekelilingku yang penuh derai air mata. Lama-lama, aku yang semakin dewasa ini, secara penuh menyadari bahwa semua itu bukan hanya sebuah formalitas, atau sengaja dibuat-buat. Tapi ada rasa yang mengganjal dan perlu diredakan melalui tangisan, pelukan, dan untaian kata maaf serta kesepakatan saling menerima.
Mungkin saat ini, jabatan berganti dengan lambaian tangan. Senyuman yang dibentuk wajah juga tertutupi oleh kain pelindung. Akan selalu ada jarak yang terjaga. Handsanitizen juga akan dibawa kemana-mana. Mungkin akan berbeda, tapi jangan sampai kehilangan makna.
***
Ini sungguh. Cepat sekali rasanya berlalu. Kemarin, baru saja aku mengumpulkan niat untuk terus menulis setiap hari di sini. Ya, walau pada akhirnya ada tiga hari yang harus aku relakan. Tapi mungkin ini tulisan terakhir yang aku tulis di bulan Ramadhan 2020. Maaf jika banyak kata yang menyakitkan, tapi tak pernah aku niatkan begitu. Maaf untuk typo yang masih menjadi musuh besarku dalam menulis. Maaf untuk tulisan-tulisan yang tidak berfaedah. Terakhir, aku mengucapkan terima kasih banyak kepada sahabat dan teman-teman yang selalu menjadi energiku dalam menulis.
Happy eid mubarak
BalasHapusSelamat lebaran juga heru! :)
Hapus