Aku Butuh Waktu
Aku mungkin tidak bisa seperti yang lain. Mencintai dengan begitu cepat. Pertemuan pertama langsung bisa jatuh hati. Atau hanya dengan berbalas pesan satu minggu sudah ada rasa. Aku butuh waktu. Aku butuh waktu lebih lama dari kebanyakan orang dalam hal menyayangi dan mempercayai seseorang untuk menaruh hati.
Aku tidak pernah tahu apakah itu sebuah kesalahan. Hingga pada saatnya, aku berada di sebuah waktu yang memberi arti lain. Aku pernah kehilangan. Bahkan sebelum sempat memiliki atau memastikan perihal perasaan yang ada di hatinya sama atau tidak dengan apa yang aku rasa. Kata orang, aku tidak ada pergerakan. Padahal, selama ini aku memastikan untuk tidak salah dalam mengambil keputusan. Hanya saja terkesan tidak memberi kejelasan. Lagi-lagi, aku hanya butuh waktu.
Salah satu resiko yang jelas-jelas harus aku tanggung. Berulang kali harus lapang untuk melupakan seseorang. Tak perlu aku uraikan bagaimana itu adalah sebuah pekerjaan yang menyusahkan. Aku hanya mencoba meredakan keadaan. Merelakan yang sudah tersingkirkan. Mengambil langkah untuk terus menjauh dari belakang. Aku hanya butuh seseorang yang sabar dalam penantian, dan entah itu kapan.
___
Tulisan ini diperuntukan seorang laki-laki yang sedang meradang kesepian. Aku hanya bisa bilang, kita kenal dengan sabar. Seseorang pasti akan datang. Atau bahkan dia sudah ada, tapi masih tersamarkan oleh pikiranmu yang berkabung.
Komentar
Posting Komentar