Kopi
“Aku butuh kopi”
Seringkali keinginan itu yang
terlintas di kala malam atau di hari-hari yang berantakan. Bagiku, semua kopi
sama saja. Kopi bubuk yang dijual bungkusan, biji kopi Bali atau Sumatera, kopi
pahit atau kopi dengan gula, kopi susu atau kopi ditambah boba, kopi panas atau
dingin, semua sama-sama dikenal dengan sebutan “kopi"
Kandungan caffeine dalam kopi
jelas berbeda. Entah hanya sugesti atau efek semata, aku selalu tidak bisa
tidur dibuatnya. Merasa langit menjadi berawan, sedang di luar penuh gelap
bertabur bintang. Mungkin sebagian orang, tidak merasa kopi bisa seistimewa ini.
Mungkin sebagian orang juga berpikir bahwa penikmat kopi hanya sebuah trendy. Padahal
tidak juga. Kopi kerap kali menjadi hal yang diperlukan dalam sebuah pertemuan.
Termasuk aku dan teman-temanku,
kopi sudah menjadi rekan yang tumbuh bersama. Kopi menjadi pelengkap dalam jumpa.
Menghilangkan riuh dalam penat. Memberi jeda dari hiruk-pikuk dunia. Menambah rasa
dalam cerita yang diiringi gelak tawa atau bahkan kabar duka.
Hanya saja, sayangnya tak semua
orang bisa menerima.
Komentar
Posting Komentar