Pikirku Tentang Takut
Sejujurnya belakangan ini pikiranku tidak pernah bisa lepas dari kata takut. Iya, takut melakukan kesalahan. Takut dinilai tidak baik. Takut juga mengecewakan. Sebuah ketakutan itu membuat aku untuk lebih berhati-hati.
Tapi sayangnya, kehati-hatianku tak melulu merujung temu, malah bisa jadi buntu. Terlalu lama berpikir, alhasil diambil yang lain. Sebuah dilema memang. Mau cepat tapi takut. Mau lambat juga takut. Ah, sebenarnya aku merasa tidak suka dengan "takut" di sini. Takut ini jika lama-lama dibiarkan malah akan menambah masalah. Memperburuk keadaan. Aku harus berani, ikuti apa yang telah dipelajari, tidak selalu mengandalkan isi hati.
Setidaknya, jika suatu saat takut itu bertemu dengan gagal. Aku tidak perlu merasa kecewa, aku malah harus menjadikan itu sebagai pemahaman yang lebih baik. Lalu mengetahui alasan yang seperti apa yang menyebabkan aku bisa gagal. Maka nantinya, aku tidak melakukannya lagi.
Saat ini, aku tidak dulu memikirkan sebuah pencapaian. Aku harus membuat takut yang aku punya sebagai pemicu yang mendorong aku untuk terus mencoba sampai takut yang banyak itu bisa menghilang sedikit demi sedikit dengan sendirinya.
Komentar
Posting Komentar