Seperti Orang Asing

Jauh sebelum wabah corona menyebar luas, Aku bahkan sudah mengisolasi diri. Menjaga jarak dengan kehidupanku sebelumnya. Menjadi asing di tengah sosialisasi. Lalu menelan sebuah kerinduan seorang diri.

Mungkin bagi kalian, Aku tak layak hanya seorang gadis sombong yang sudah tak ingin lagi bertegur sapa. Memilih hidup dengan dunia barunya. Lantas menewaskan rasa ramah, menguburkan rasa percaya, dan tak lagi saling menerima. Jahatnya, mungkin kalian mencerca dengan amarah kenapa Aku yang kalian kenal jadi berbeda.

Sejujurnya, tak ingin rasanya begitu. Seperti sedang menjadi orang lain. Tapi jika dipikir-pikir lagi, Aku memang belum bisa hadir untuk mengungkapkan atau bahkan menjawab pertanyaan kalian. Bahkan jika ditanya apa kabar pun, Aku tidak tau jawaban seperti apa yang harus aku sampaikan. Terlalu banyak hal yang terjadi dan tidak pula kalian harus mengetahui. 

Rasanya, menjaga jarak, memberi batasan, sedikit menjauh, itu juga diperlukan untuk kesehatan mental. Maka Aku biarkan diri ini, sampai pada waktu yang tepat. Lalu akan ada saatnya, Aku akan siap untuk melepas kata asing yang melekat. Siap untuk menjadi diri sendiri dan hadir di kehidupan kalian, meminta maaf atas pengabaian yang telah Aku ciptakan. Walau entah kapan, Aku tidak bisa memprediksi, tunggu saja, semoga bisa segera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Aku Seegois Ini?

Perasaan Semu

SayHay