Hadir Kembali
Bertahun-tahun. Menahan ego dari keinginan menulis pesan untukmu. Mengikat keras hasrat untuk tidak memikirkan kabar tentangmu. Menanggung perasaan yang tak pernah Aku inginkan untuk selalu ada, bahkan sampai detik ini. Aku menyimpannya dengan rapat, tak mau ada yang tau, terkhususnya kamu sendiri.
Aku ingin cukupkan semua penyiksaan ini. Aku ingin berhenti dengan rasa menerima, dibanding terus meminta agar ada harapan untuk bisa kembali. Itu sesuatu yang tidak tak terbayangkan olehku, karena Aku tau kamu sudah jalan terus ke depan, meninggalkan Aku sendirian di belakang.
Malam itu, ketika Bogor sedang cerah dan berbahagia dengan bintangnya. Aku sedang memainkan handphone di ruang depan. Membuka sosial media yang telah lama Aku tinggalkan, instagram. Tanpa disadari, terdapat direct message yang belum Aku baca.
"Sombong banget" katamu.
Aku terdiam cukup lama. Bangunan keyakinan untuk melupakan yang sudah aku bangun itu, rasanya akan roboh. Aku mencoba mempertahankan. Aku bertanya dalam hati, "Kenapa? Ini bukan keinginanku untuk kamu hadir kembali."
Komentar
Posting Komentar