Manusia

Yang dikira bisa menguatkan malah jadi pusat menjatuhkan mental
Yang dikira mengerti malah seperti orang yang tak saling kenal
Yang dikira paham malah asik saling menghardik
Bilangnya bisa mendewasakan, hasilnya hanya menyengsarakan
Manis buihan ludah tak jarang hanya sekadar perasa
Memegang kendali seperti kuat padahal goyah tak terkira
Rangsangan yang menyentuh indra merasa terhina
Kandungan dalam hati hanya tinggal rasa kecewa
Meraba-raba kemana perginya empati manusia
Realitanya kita yang berakal tidak selalu berakhlak
Tak pernah ada yang benar perihal kita
Tak pernah bisa memprediksi bagaimana kisah hidup akan bercerita seperti apa.

Selamat Hari Puisi Nasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Aku Seegois Ini?

Perasaan Semu

SayHay