Rabu Pagi, Untuk Kamu.
Untuk menengok kabarmu saja tidak segampang dulu. Seakan semua ruang tidak memberi akses untuk masuk. Seakan semua kesempatan untuk bernostalgia juga sudah tertutup. Padahal sejatinya, aku hanya sedang merindu.
***
Hati ini perlahan aku buka
Ada hati lain yang juga perlahan ingin aku terima
Waktu mengisyaratkan untuk bertemu
Pandang yang tepat membuat kita melirik sama
Tidak butuh sekali
Pergerakanmu bisa dibilang sangat lamban
Bahkan sampai aku memutuskan untuk pergi
Kamu menghampiriku dengan sembunyi
Lucunya, pergiku malah menjadi awal untuk bertemu
Mungkin kamu harus tau..
Aku tidak ingkar akan diri
Percakapan itu, tatapan itu, genggaman itu
Berbagai kisah yang juga kamu utarakan
Dan aku hanya menjadi pendengar lalu menatapmu lebih dalam untuk berpikir
Kamu meyakinkan aku atas apa yang ingin aku pilih
Seperti menemukan kunci untuk membuka hati kembali
Memberi jalan untuk menjadi penentu
Tapi mungkin kamu juga harus tau..
Aku terlalu cepat menemukan kesimpulan
Bahkan semua ini masih dalam pendahuluan
Begitu cepat aku berpijar pada kepercayaan diri
Mengukuhkan pikiran untuk tidak lari
Selain pada lingkaran kebaikan tentang dirimu sendiri
***
Sebelum kamu memberi luka dan membuat hatiku tertutup lebih rapat, kamu pernah membawa bahagia kepadaku walau hanya untuk sesaat.
Terima kasih. Terima kasih banyak.
Komentar
Posting Komentar