[Resensi Buku] Rahasia Terungkap di Nebula
Judul Buku Nebula. Penulis Tere Liye. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Tahun Terbit 2020. Jumlah Halaman 376 hlm. ISBN 9786020639536.
Pastikan sebelum membaca buku
ke-9 ini, kalian sudah membaca buku ke-8 yang berjudul “Selena”. Buku ini
diberi judul sebagaimana latar tempat cerita yaitu Klan Nebula. Klan yang
diceritakan memiliki pergantian malam dan pagi dengan sangat cepat. Selalu
bergerak. Ditutupi pergunungan-pergunungan yang menjulang tinggi. Penduduknya
sangat tradisional. Tidak memiliki berbagai alat yang memudahkan pekerjaan
mereka. Mereka memilih untuk hidup dengan damai dan berbahagia.
Setelah Selena berhasil
memecahkan petunjuk dari Perkamen Tua itu. Nalurinya sebagai pengintai muncul.
Mengajak Tazk dan Mata ikut bergabung. Mencari tahu keberadaan Cawan Keabadian di
Nebula. Jika ada yang bertanya tentang Tamus. Selena telah mengubah sajak
pekamen itu saat memberikan hasilnya kepada Tamus. Tapi setelahnya, Tamus
memberikan tugas baru kepada Selena untuk mengunduh informasi di Tower Sentral.
Dikarenakan Paman Raf memenangkan
tender menjadi pekerja kontruksi yang membangun lantai 200 Tower Sentral –yang
ternyata atas bantuan Tamus. Selena juga ikut serta menjadi pekerja, bertepatan
dengan waktu liburnya. Tidak mudah mencari celah untuk masuk ke Markas Besar
Pasukan Bayangan. Kecuali satu, lewat perapian. Pastinya dengan bubuk api
pemberian Tamus, Selena dengan mudah mengunduh semua informasi rahasia
tersebut.
Tugasnya tuntas. Informasi tersebut
juga penting baginya untuk mencari informasi keberadaan Klan Nebula. Tapi ada
satu persoalan yang masih belum juga ditemukan. Setelah berhasil masuk ke dalam
ruangan Mister Ox, akhirnya Selena menemukan kunci utama untuk membuka portal
menuju Klan Nebula adalah sahabatnya sendiri, keturunan murni Klan Bulan : Mata.
Lantas ketika mereka bertiga tahu portal Klan Nebula berada di distrik
Sungai-Sungai Jauh, yang kebetulan mereka juga harus menyelesaikan proyek
akhirnya di sana. Mereka mencari celah untuk bisa mengakhiri proyek dengan
cepat dan bisa meninggalkan tempat proyeknya menuju portal Klan Nebula.
Sebelum memasuki portal mereka
disambut oleh Ngeleputur –pohon besar yang menyerang apapun di hadapannya dan
bisa jinak jika hanya ada cahaya. Mereka bertiga sudah sangat terlatih untuk
membentuk formasi dalam pertempuran. Tiga ngeleputur yang menghalangi mereka
dapat dikalahkan dengan bantuan cahaya lampu dari Paruh Lancip –transportasi
terbang yang mereka gunakan. Setiba mereka di Klan Nebula. Mereka disambut
dengan ramah. Mata yang memiliki keturunan murni, langsung bisa menggunakan bahasa
mereka. Perdamaian yang dibentuk penduduk Klan Nebula, membuat mereka sadar untuk
tidak mengusik kehidupan Klan Nebula dan tidak bisa mengambil Cawan Keabadian
itu.
Tidak hanya bercerita soal
kehidupan, pertarungan, dan persahabatan, Tere Liye juga bercerita tentang
percintaan. Hari itu, Tazk mengatakan kenyataan yang membuat Selena patah hati.
Kebenaran bahwa Tazk menyukai Mata, bukan Selena. Semua itu mengubah jalan
pikiran Selena untuk mengkhianati dua sahabatnya. Saat semua penduduk terlelap,
Selena mengambil Cawan Keabadian tersebut. Tidak menghiraukan cerita terdahulu,
dimana jika Cawan diambil maka raksasa yang berada di balik dinding yang
membentengi Klan Nebula akan keluar. Seperti dibutakan antara yang benar dan
salah, Selena berhasil mengambilnya dan kabur menuju portal keluar. Tapi di
saat yang tepat. Tamus berhasil masuk ke Klan Nebula. Mengetahui bahwa Selena
sudah mengambil Cawan itu. Terjadilah pertempuran. Lantas bangkitnya
raksasa-raksasa membuat pertempuran semakin besar. Membuat penduduk Klan Nebula
banyak yang tewas, kecuali Lumpu –kepala kampung. Pada buku diceritakan bahwa Mata
adalah penyelemat dan membuat raksasa itu kembali terkubur.
Selena mengerti bahwa Mata, sahabat
yang dia khianati telah merelakan energinya terkuras habis untuk menyelamatkan
Selena. Peperangan itu juga membuat Tazk kehilangan kekuatannya karena diserap
oleh Lumpu yang sangat marah dengan Selena dan menginginkan mereka bertiga
tidak memiliki kekuatan apapun. Akhirnya, mereka berhasil keluar tepat saat
bulan purnama bersinar tanpa perduli bagaimana Tamus dan rekannya. Mata
terbaring lemah, walau sudah diberikan Cawan Keabadian oleh Selena. Mereka meninggalkan
Klan Bulan. Menetap di Klan Bumi –klan terendah. Selena mulai mengikhlaskan
hubungan Mata dan Tazk, yang ternyata mereka memang sudah saling suka dari
pertemuan pertama. Mereka menjalani kehidupan orang biasa di Bumi. Tazk dan
Mata menikah. Selena menjadi guru matematika. Kondisi Mata kian hari kian
melemah. Ketika dirinya tidak lagi sanggup hidup, Mata terlebih dahulu
melahirkan seorang anak. Anak yang selama ini mencari informasi siapa orang tua
kandungnya. Anak itu, Raib.
Pada buku ini, lagi-lagi Tere Liye menuliskan cerita dengan detail yang terstruktur. Taraf imajinatif yang luar biasa perlu sangat diapresiasi. Alur maju mundur dapat diceritakan dengan baik, sehingga mempermudah pembaca untuk memahami situasi yang terjadi. Tapi sayangnya, berbeda dengan cerita-cerita sebelumnya, pertarungan yang terjadi sangat mudah untuk ditebak (kejadian masa lalu terulang kembali). Ada pula beberapa kejadian yang sulit dipahami, seperti bagaimana bisa keluarga Lumpu meninggal, padahal Mata sudah memasukan kembali raksasa-raksasa tersebut ke dinding awal, ditarik ke dalam tanah, menjadi batu kristal permanen dan tidak bisa berubah. Tidak juga menjelaskan, bagaimana Selena kembali ke Distrik Sungai-Sungai Jauh. Terdapat kesalahan juga dalam penulisan yaitu Tishri Fashion Week yang seharusnya disingkat menjadi TFW tetapi di buku tertulis TWF. Tere Liye selalu berhasil untuk menyimpan rahasia dalam tiap bukunya. Sehingga akhir dari buku ini membuat cerita penuh dengan misteri, karena masih bersambung. Selain itu, kover buku Nebula maupun Selena dibuat dengan sangat unik dan menarik minat pembaca. Meskipun kedua buku tersebut memiliki sinopsis yang sama, tetapi jika dilihat dari ceritanya, konflik yang disajikan tiap buku berbeda, sehingga sinopsis juga dapat disesuaikan agar lebih menarik.
Tere Liye itu imajinatifnya luar biasa .. :)
BalasHapus