Manusia Perhitungan

Belakangan ini keuangan gue berantakan. Semua orang bilang gue bener-bener manusia yang terus mikirin uang. Dikit-dikit bahas soal uang. Mungkin sahabat gue mulai bosan dengan permasalahan gue ini. Masalahnya, keuangan gue terkuras habis sama barang elektronik yang rusak dalam waktu yang bersamaan. Handphone gue jatuh ke air. Laptop gue yang tiba-tiba ngadat (karena emang umurnya udah hamper 7 tahun). Kedua barang gue itu menguras uang dan juga hati. Terutama handphone, kesana-kemari, beli ini itu, alhasil sekarang handphone gue ketergantungan sama keyboard dan kabel otg. Dia mati suri kalo tanpa keduanya. Alias engga bisa disentuh apapun. Sedangkan laptop gue tiba-tiba suka bunyi suara kaya kejepit yang bikin gue ngeri dengernya. Udah gitu tombol titik suka muncul sendiri dan susah buat diberhentiin, dan touchpadnya engga bisa berfungsi. At least belakangan ini gue ngerasa lagi berat banget. Terlebih gue emang engga suka kalo bawa-bawa masalah ini ke keluarga. Keluarga gue udah cukup berat memikirkan urusan lain. Gue engga mau nambahin jadi masalah mereka.
Dengan uang yang emang segitu adanya, jelas-jelas gue berubah menjadi manusia perhitungan. Kadang gue engga bisa ngebedain jelas, perhitungan gue ini termasuk ke dalam manusia yang over atau engga. Gue selalu emosi ketika gue terus melakukan pengeluaran tapi penghasilan gue sama sekali zero. I think that my reason about me like crazy people every day wkwkwk
Kegiatan gue sehari-harinya selalu mantau official account yang namanya ‘Loker Unpad’, berharap ada part time yang bisa gue ikutin. Dari banyaknya lowongan pasti selau mengutamakan yang punya kendaraan. Dan gue cuma bisa senyum karena gue termasuk mahasiswa yang menghargai fasilitas kampus dengan menggunakan odong-odong tiap kuliah hihi.
Ada dua loker yang akhirnya gue bisa ikutin, tapi yang pertama gue gagal, karena gue harus ngurusin laptop di saat hari H wawancara. Loker yang kedua gue berhasil wawancara dengan percaya diri. Tapi akhirnya ini juga nihil. Gue bermasalah dengan hanphone gue ketika ada wawancara lanjutan via chat untuk beberapa orang yang udah ditahap akhir. Keselnya diterima kerjaan engga, orang yang punya kerjaaan terus ngechat gue. Modus everywhere guys. But the point is…. ‘semua masalah gue balik lagi dengan alat elektronik gue’. Hmm:”(
Kepusingan gue dengan takut kekurangan ini telah menjadikan gue manusia yang bener-bener penuh perhitungan. Setiap kegiatan apapun yang gue lakukan, pasti gue mau lakuin itu kalo ada uangnya. Makanya gue selalu nanya, gue dibayar atau engga. Jujur, kalo gue engga dibayar, gue mending out. Gue lebih baik join ke hal lain yang bisa menghasilkan uang. What do you think? Im so annoying, right? Terlebih gue mulai sulit untuk berbagi. Padahal gue percaya rezeki udah ada yang atur, kaya dari arti ayat AlQuran ini.
 “Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Asy Syura: 19)
Allah Maha Kaya. Kenapa pula gue dipenuhi dengan pikiran-pikiran, nanti gue makan apa, nanti gue bisa ini engga ya, nanti gue bisa itu engga ya, terus ke depannya terjadi apa ya. Sesungguhnya pemikiran yang kaya gini yang menjadi masalah kenapa lo engga pernah tenang dalam hidup. Harusnya bisa aja kan kita santai, engga perlu dibawa beban banget gitu. Makanya yang perlu gue tekanin dalam diri dan mungkin lo yang baca ini, kita harus ingat, Allah selalu ada bersama hamba-Nya. So.. rilex about everything.
Dan soal kerjaan, gue akhirnya diberikan pekerjaan oleh Allah dengan menjadi asisten beberapa mata kuliah dengan gaji yang memang tidak seberapa dan jatah makan yang alhamdulilah menjadi pemasukan yang gue impikan. Intinya, selalu ada jalan untuk keinginan yang sungguh-sungguh.
Tapi mungkin kalo gue, harus melakukan yang namanya perhitungan, kalo engga melakukan itu, uang-uang gue tiap harinya akan selalu terkuras. Selama ini gue mikir, mana uang yang harus dipergunakan dan keperuntukan uang itu sendiri. Jadi buat orang-orang yang risih dengan kehematan gue ini. So sorry. Menurut gue hal kaya gini emang penting sebenernya, karena kalo lo boros tiap hari, bagaimana dengan kehidupan lo ke depannya? makanya gue juga seneng menulis di buku tentang persoalan pemasukan dan pengeluaran keuangan. Itu ngebantu banget sih bagi gue.
Sekali lagi, gue percaya dalam kehidupan rezeki udah ada yang atur. Tapi alangkah lebih baik bukan, kalo kita juga mengatur uang yang udah diberikan kepada kita dengan tidak menghambur-hamburkannya? Dan please buang jauh-jauh soal lo takut berbagi, kaya gue kemaren:( . Berbagi adalah salah satu jalan juga untuk mengais rezeki, dan dengan itu selalu muncul yang namanya keajaiban-keajaiban yang bakal kalian jumpai tanpa diduga-duga. Pokoknya jangan terlena dengan apa yang lo udah dapet sekarang, keesokkannya belum tau apa yang akan terjadi. Sekarang, kalopun gue/kalian mau mencari uang, carilah dengan halal dan pergunakanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa bersyukur! Itu penting!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Aku Seegois Ini?

Perasaan Semu

SayHay