Malam ke-27

Cahayamu semakin terang, tapi perlahan menjauh dari penglihatan

Aku berlari ingin mengejar

Bersemangat menuju malam-malam yang sangat dinantikan

Berharap merasakan angin malam di bawah pelantaran

Beramai-ramai memuji dan melakukan kebaikan

Tapi sayangnya, aku tertahan

Kakiku lemas sulit berdiri

Menyaksikan kejadian yang selalu datang dengan tidak pasti

Merenggek enggan terima, tapi sudah menjadi takdir Ilahi

Rasanya belum apa-apa

Masih sangat lalai dan jauh dari kata terang

Aku menangis, meratapi yang sudah terjadi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Aku Seegois Ini?

Perasaan Semu

SayHay