Diamnya Bapak
Harusnya aku menulis kemarin malam. Tapi rasa kantuk datang tak tertahan, dan menghentikan tulisanku yang belum rampung. Malam kemarin, rasanya hatiku getir sekali. Ingin bertanya, tapi aku takut sekali menerima jawaban yang tidak ingin aku dengar. Beberapa kali sempat aku menguji, aku kira hanya sebatas bercanda. Hingga ketika suara ketok pintu terdengar memecahkan keheningan di dalam rumah. Mamaku segera menghampiri pintu sambil berkata, "Iya, siapa ya?" lalu didapatinya saudaraku dengan bungkusan besar berisi makanan, memberikannya kepada Mama dan langsung pulang. Aku yang kebetulan belum tidur dan lapar, langsung memberikan kode agar Mama membuka bungkusan itu di dalam kamarku, dengan pintu yang dibiarkan terbuka. Tidak jauh dari kamar, mungkin hanya berjarak 2,5m, Bapak sedang asik menonton acara televisi. Mama memanggilnya. Bapak diam. Aku memanggilnya. Bapak tetap diam. Lantas kami pikir, "oh mungkin Bapak tidak lapar". Kami dengan lahap memakan makanan yang...