Cerita Kamu yang Kesekian
Habis sudah masa kita. Masa di mana bertukar kasih dalam cerita.
Pertemuan pertama yang jauh dari ekspetasi bersama. Malah menimbulkan kata jarak di dalamnya.
Seringkali kita dengar, jangan pernah menaruh harap kepada seseorang. Sudah kuingat dan aku bertekad. Tapi entah kenapa sulit sekali tak menaruh harapan atas waktu yang sering kita habiskan. Mulanya hanya berbincang-bincang, tapi kemudian timbullah pemikiran-pemikiran atas perasaan yang bernama harapan.
Jangan salahkan aku. Dan jangan salahkan dirimu. Semua kita jalani penuh bahagia. Semua kita jalani tanpa ada pemikiran lain setelahnya.
Maka hari ini mungkin aku mulai harus menerima. Tidak boleh protes. Kamu hanya teman berbagiku. Teman nyaman dan teman takut. Bukan teman yang memberi harap.
Teruntukmu, aku ingin mengatakan terima kasih banyak atas waktu yang telah kau habiskan bersamaku. Atas beratus atau beribu kilobait yang dihabiskan bersamaku. Atas ingatan-ingatan yang kau kembalikan karena seringkali aku lupa. Atas pengingat untuk sekedar makan buah. Atas cerita tentang kehidupanmu.
Dan untuk rindu, aku biarkan saja dia menetap. Aku akan bersamanya diam-diam.
Komentar
Posting Komentar