Redupnya Senja

Penuh gairah langkahan kaki
Aku menyeka keringat yang terkumpul di dahi
Bangunan tinggi ini sejak lama sudah menjadi saksi
Aku yang di sini
Menanti sang sosok alami

Hari ini, pagi yang ditemani Surya hanya diam
Seakan sudah melihat secara dalam
Gairahku perlahan menjadi penuh pertimbangan
Aku terus berjalan
Menyusuri jalan yang berbatuan
Jalan yang kadang berisi kegelapan
Tapi kenikmatan luar biasa yang aku rasakan

Tak banyak yang aku lakukan setelah sampai
Lantas mensinergiskan pikiran dan perasaan
Sebentar lagi waktunya tiba
Keindahan yang aku usahakan
Keindahan yang aku dambakan
Senjaku datang tak membawa hujan

Tergores senyum dalam diri, tapi tak lebar
Keindahan senja itu, terhalang keindahan yang belum kurasakan
Senja yang aku nanti sejak lama
Aku biarkan meredup dan menjadi hilang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Aku Seegois Ini?

Perasaan Semu

SayHay