[TERIOS] Menjelajah Borneo Bersama Daihatsu Terios

           Borneo merupakan sebutan yang sering kali terdengar menggantikan nama Kalimantan. Percaya atau tidak. Borneo adalah salah satu pulau yang sangat ingin saya kunjungi dibandingkan pergi ke luar negeri. Beragam tempat yang berbau dengan alam dan daerah yang masih asri ini merupakan tempat yang cocok untuk liburan dan menenangkan diri. Sungguh menggugah hati saya, ketika Daihatsu dan VIVA.co.id mengajak kembali tiga orang blogger terbaik untuk menjelajahi liarnya Borneo bersama New Daihatsu Terios dengan artikel yang bertema Borneo Wild Adventure. Di mana bagi pemenang nantinya akan menyusuri 7 tempat yang luar biasa di Kalimantan, yaitu: Palangkaraya, Kruing, Pulau Kaget dan Kandangan, Amutasi dan Balikpapan, Samarinda, Tanjung Kutai, dan Maratua.  

Gambar1. Pulau Kalimantan (sumber: http://log.viva.co.id/terios7wonders2015


Menjelajahi wilayah satu ke wilayah selanjutnya dengan jarak yang cukup jauh dan belum tentu perjalanan akan semulus yang dibayangkan, maka dari itu ‘Sabahat Petualang’ siap menemani para penjelajah dengan spesifikasi mesin yang tangguh di dalamnya dengan kapasitas mesin 1500cc. Daihatsu Terios 2015 ini dapat menghantarkan tenaga yang maksimal namun irit BBM. Teknologi tinggi juga ditambah dengan adanya teknologi Electric Power Steering yang akan semakin memudahkan pengemudi untuk melakukan manuver. Selain itu, mobil New Daihatsu Terios memiliki fitur yang keren dari sisi eksterior dengan adanya Front Bumber Guard with Skid Plate yang terletak pada bumber bagian depan yang membuat mobil ini tampak tangguh dan lebih maskulin. Sedangkan dari segi interior terdapat Audio/Video Double Din with Aux & USB Connector yang membuat para penjelajah merasa nyaman saat perjalanan karena bisa mendengarkan musik kesukaan atau menonton video. Terdpat pula AC Double Blower (TX) yang mampu memberikan kesejukan bagi penjelajah selama perjalanan yang cukup lama. Selain nyaman, mobil ini memiliki Immobilizer & Alarm sehingga sangat aman dan bisa tenang ketika ingin ditinggal berpergian dan terdapat Rear Lamp nya lebih modern dan dinamis, serta meningkatkan visibilitas kendaraan dari belakang. 

Gambar2. Mobil New Daihatsu Terios (sumber: daihatsu.co.id)



Gambar3. Bagian Interior Mobil New Daihatsu Terios (sumber: daihatsu.co.id)

Menjelajah Kota Luas di Indonesia


Gambar4. Tugu Kota (sumber: palangkaraya.go.id)
  
Ibukota dari Provinsi Kalimantan ini merupakan kota pertama yang ingin saya kunjungi. Kota ini memiliki luas wilayah 2.400 km² dan berpenduduk sebanyak 220.962 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km² (Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Palangkaraya memang merupakan salah satu kota yang memiliki luas wilayah terbesar di Indonesia. Tapi jangan khawatir, akan lebih mudah menjelajah dengan mengendarai mobil Daihatsu Terios yang dapat diandalkan walau perjalanan jauh dan mampu menempuh perjalanan yang tidak hanya mulus atau jalan yang ekstrem.
Berkunjung ke Palangkaraya tidaklah mengasikkan jika saya hanya berdiam diri, pastinya saya ingin melakukan suatu hal ke tempat yang paling menyenangkan seperti :

Berinteraksi dan Memeluk Orang Utan di Nyaru Menteng


Gambar5. Orangutan (sumber: republika.co.id)
Arboretum Nyaru Menteng adalah kawasan yang dihuni oleh orangutan di Kalimantan Tengah. Tempat ini merupakan usaha penyelamatan orangutan yang terlantar. Semakin lama, tempat ini memiliki daya tarik wisata yang mengundang perhatian banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Begitupun saya. Pastinya sangatlah menyenangkan dapat melihat langsung bagaimana cara pelestarian orangutan yang termasuk spesies hewan yang terancam punah. Dapat berinteraksi secara dekat apalagi bisa memeluknya dengan erat merupakan keinginan sesampai di sana.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di kawasan ini adalah penelitian dan pendidikan, wisata pendidikan konservasi orangutan, menonton film tentang orangutan, mengenal ekosistem rawa gambut, pembinaan cinta alam bagi pelajar, kegiatan pramuka seperti berkemah, dan aktivitas lainnya. Selain orangutan, arboretum menjadi habitat bagi  satwa liar, sekiranya terdapat 89 jenis burung liar di hutan konservasi ini, diantaranya beo (Gracula religiosa) dan cucak rowo (Pyononotus zeylanicus). Satwa lainnya adalah biawak (Varanus sp), ular, monyet, katak, tupai, dan lainnya.

Menyaksikan Adat Suku Dayak

Gambar6. Rumah Betang (sumber: centralborneo.net)
Rumah Betang merupakan rumah adat Suku Dayak. Di Palangkaraya ini saya juga ingin menyaksikan kemegahan Rumah Betang yang sudah mulai langka. Rumah yang mampu menampung puluhan keluarga ini sudah sangat jarang sekali ditemui, namun di Kota Palangkaraya ini terdapat satu Rumah Betang yang sengaja dibangun untuk percontohan. Lokasi Rumah Bentang ini berada di Jalan D.I Penjaitan, Kota Palangkaraya.  
Suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah di sebut dengan suku Dayak Ngaju karena yang paling dominan. Di samping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain. Keturunan suku Dayak yang mendiami provinsi ini adalah orang Ngaju, Ot Danum dan Ma. Untuk penggunaan bahasa di Kalimantan Tengah terdiri dari puluhan, bahkan ratusan bahasa Dayak. Namun, dalam pergaulan sehari-hari, bahasa yang biasa digunakan adalah bahasa Dayak Ngaju, Dayak Maayan, Dayak Kapuas, bahasa Jawa, dan bahasa Banjar.

Merasakan Manisnya Durian Lai dan Gurihnya Lontong Orari di Kruing Banjarmasin


Gambar7. Durian Lai (sumber: balitbu.litbang.pertanian.go.id)
       Siapa yang tak kenal dengan buah yang memiliki bau khas yang sangat menyengat tersebut? Tentu saja durian. Akan tetapi, pernahkah Anda melihat dan menikmati durian dengan daging buah berwarna atraktif, mulai dari kuning muda, kuning tua, oranye, hingga merah (seperti dikutip dari balitbu.litbang.deptan.go.id). Berbeda dengan durian biasanya. Durian yang bernama Lai ini hanya ada di Kalimantan, tepatnya berada di Kriung Banjarmasin. Kruing Banjarmasin adalah tempat yang ingin saya jelajahi karena wisata kulinernya setelah Palangkaraya.
Durian memiliki kulit yang tak menyakitkan, malah memiliki kulit yang cenderung lunak. Saya bukan pecinta durian, tapi melihat durian Lai di gambar saja sudah berhasil membuat saya tergiur ingin mencobanya.


Gambar8. Lontong Orari
Selain durian khas yang ada di sana, ternyata lontong pun merupakan kuliner yang wajib dicoba. Lontong ini bernama Lontong Orari. Sama dengan durian Lai, keduanya terdapat di Kalimantan tepatnya Kriung Banjarmasin.  Berbeda dari lontong sayur, Lontong Orari ini berisi ikan gabus, telur atau ayam, dengan kuah santan, sayur nangka rebus, dan bawang goreng. Rasanya yang gurih membuat saya ingin segera menyicipinya. 
  


Menjelajah Panorama Elok Paradise Island
 

Gambar9. Peta Pulau Martua

Pulau Maratua adalah bagian dari Kepulauan Derawan yang masuk dalam kawasan Segitiga Terumbu Karang sehingga memiliki kekayaan aneka ragam hayati laut.  Pulau-pulau tetangga Maratua adalah juga pulau-pulau yang indah dan menarik untuk dijelajahi.  Di antaranya Pulau Sangalaki dan Pulau Kakaban. Pulau ini merupakan tempat menjelajah terakhir di Kalimantan yang sangat ingin saya kunjungi.


Gambar10. Pulau Martua
Sejauh mata memandang Pulau Maratua menyajikan hamparan pasir putih dan jernihnya air laut berwarna biru yang sangat tenang. Tak heran jika Pulau Mertua ini di juluki sebagai Pulau Surga. Garis pantai Maratua merupakan salah satu lokasi bertelur penyu hijau yang paling besar di Indonesia. Sementara di bawah lautnya, tersimpan keanekaragaman hayati laut yang tinggi, yaitu beragam jenis terumbu karang penuh warna, beragam jenis ikan, penyu hijau, pari manta, dan biota laut lainnya. Terdapat sekitar 21 titik penyelaman di sekitar Pulau Maratua yang apabila terlihat di peta bentuknya serupa huruf “U” namun dengan posisi nyaris terbalik. Titik penyelaman tersebut di antaranya adalah: Maratua Reef, Fusilier Paradise, Mid Reef, Batfish Alley, Turtle Traffic, Lumanlang, Divers Delight, Turtle Parade, Small Fish Country, Big Fish Country, Leo Point, Midnight Snapper Run, Sea Wall Garden, Sea Wall, Second Channel Shark City, dan lainnya. 
Ketika sampai di Pulau ini, tentunya saya akan menjelajahi keindahan bawah laut Maratua dengan melakukan snorkeling dan diving untuk melihat secara dekat berbagai biota laut yang berada di bawah air jernih tersebut. Selain itu, saya juga ingin duduk bersantai di tepi pantai menunggu matahari tenggelam. Melihat matahari tenggelam adalah kegiatan yang menjadi atraksi alam yang patut dinanti, jangan sampai dilewatkan. Kegiatan tersebut pasti sangat menyenangkan untuk merelaksasi diri.  


Gambar11. Kegiatan menyelam di bawah laut (sumber: forum.republika.co.id)
Satu hal yang pasti jangan sampai terlewat yaitu mengabadikan bawah laut. Hal tersebut merupakan kegiatan yang menarik dilakukan saat menyelami kayanya laut Maratua. Bukannya hanya bawah laut, tapi atas laut pun akan menjadi spot yang bagus untuk diambil foto agar bisa diabadikan. Selain itu, hal yang ingin saya lakukan di sini pun yaitu dapat mengenal dan menyaksikan dari dekat kehidupan masyarakat lokal, saya ingin mengunjungi desa-desa nelayan di pulau ini sehingga saya dapat mempelajari bagaimana cara mereka bertahan hidup dan ingin mengetahui bagaimana perkembangan ikan-ikan yang berada di Pulau Mertua.

Referensi :
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba #Terios7Wonders yang bertema “Borneo Wild Adventure” yang diadakan oleh Daihatsu Indonesia dan VIVA.CO.ID






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Aku Seegois Ini?

Perasaan Semu

SayHay