Pilihan or Takdir? Bismilah
Sudah lama gue tenggelam dalam dunia gue sendiri. Sekarang gue jadi anak UNPAD di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dengan jurusan perikanan. Entah angin apa yang membawa gue ke dunia itu tapi gue rasa ini takdir! dan harus berjalan dengan indah. Kebetulan atau tidak, secara tidak disadari dari awal gue emang udah hanyut dalam dunia ini. pertama, waktu gue masih di-MAN gue ngebet banget nyuruh bokap gue buat usaha ikan lele, sampe gue khusus banget dengerin guru gue cerita bagaimana usaha budidaya lele, ya walaupun akhirnya bokap gue ,menolak usaha tersebut. Kedua, pas IPB ngadain kuliah sehari, gue coba daftar dan binggung ngga tau mau milih apa dan pilihan gue jatuh pada FPIK, di situ gue bener-bener diliatin dan ngerasain dunia perikanan dan gue sama sekali ngga tertarik hal itu, dalam pikiran gue cuma sekedar 'cukup tahu'. ketiga, sekarang ini temen gue pada nyambung-nyambungin nama akhir gue yang tadinya Auralia jadi Aurelia Aurita (ubur-ubur). Hal-hal tersebut emang seolah dibuat-buat, tapi dari hal itu gue belajar bahwa semuanya ngga ada yang namanya kebetulan. Sekarang ini, gue udah jadi manusia ikan. Impian gue dengan geologi, dengan gunung, dengan batu, dengan penelitian, dengan segala hal yang berbau warna oranye, telah sirna. Walau pernah gue diajak temen gue yang kebetulan dia juga pengen banget masuk geologi sama kaya gue, buat ikut tes sbm lagi. Tapi, tanpa mikir lagi, gue bilang ngga! kenapa? karena gue yakin, jurusan atau fakultas yang sering kali dicemoohkan, yang sering kali dipertanyakan akan menjadi apa lulusannya kelak, dan kenapa harus memilih itu dari sekian banyak jurusan yang ada,bahwa ada keyakinan yang timbul dalam diri gue, dan ada bisikan mengenai kesuksesan di sana! Dan gue bahagia bahwa negara ini akan menjadi negara maritim! Indonesia kaya sobat, perairannya 2/3 dari daratan, hasil produksi ikannya pun banyak, tapi emang belum berkembang pesat. Apalagi kalo dilihat dari segi nelayan yang kadang dipertanyakan kenapa miskin? dan jawabannya itu, karena mereka tidak mengetahui ilmu perikanan yang benar, mereka hanya memiliki ilmu terbatas, sehingga menjual ikan-ikan dengan harga murah, belum lagi pemasaran ikan yang melibatkan orang banyak sehingga nelayan hanya mendapatkan untung sedikit.
Kenikmatan ini, berlanjut dengan segala tugas yang super duper menyita hidup lo 100% padahal nilainya hanya 20%. Tapi sekarang gue sudah terbebaskan dengan praktikum kimia, fisika, logbook, jurnal, tugas pendahuluan, dan yang pastinya NO LAPAK (Laporan Akhir)! Mungkin pelajaran itu yang diharapkan musnah ketika pilihan jurusan itu perikanan, tapi nyatanya tidak. Semua lebih terasa di sini. Benar-benar menjadi mahasiswa sungguhan. Tak ada lagi berleha-leha, tak sempat menontn TV berjam-jam, untuk mainpun lupa,tidur hanya beberapa jam. Tak sesenyak kemarin. Malah bisa jadi tak tidur seharian.
Lepas dari semua masalah-masalah yang ada, gue mulai bahagia ko berada di dunia ini. Gue pun ngga mau cuma sekadar numpang hidup, tapi gue mau jadi HIDUP di sini. Oke sekian:)
Kenikmatan ini, berlanjut dengan segala tugas yang super duper menyita hidup lo 100% padahal nilainya hanya 20%. Tapi sekarang gue sudah terbebaskan dengan praktikum kimia, fisika, logbook, jurnal, tugas pendahuluan, dan yang pastinya NO LAPAK (Laporan Akhir)! Mungkin pelajaran itu yang diharapkan musnah ketika pilihan jurusan itu perikanan, tapi nyatanya tidak. Semua lebih terasa di sini. Benar-benar menjadi mahasiswa sungguhan. Tak ada lagi berleha-leha, tak sempat menontn TV berjam-jam, untuk mainpun lupa,tidur hanya beberapa jam. Tak sesenyak kemarin. Malah bisa jadi tak tidur seharian.
Lepas dari semua masalah-masalah yang ada, gue mulai bahagia ko berada di dunia ini. Gue pun ngga mau cuma sekadar numpang hidup, tapi gue mau jadi HIDUP di sini. Oke sekian:)
Komentar
Posting Komentar